Menyambut Berkah Melalui Pindapata
Hari Sabtu, 16 November 2024, pukul 5.30 pagi terlihat langit sekitar Pantai Indah Kapuk mulai gerimis. Banyak umat berdoa agar acara pindapata hari ini penuh berkah, berjalan dengan baik dan lancar. Setengah jam kemudian, terlihat cuaca mulai bersahabat serta langit sekitar Pantai Indah Kapuk pun mulai terlihat cerah. Sebanyak 113 orang Biksu/Biksuni (Theravada, Mahayana dan Vajrayana) mulai memenuhi lantai 1 Aula Jing Si, dan sebanyak 65 orang relawan Tzu Chi pun dengan penuh semangat menyambut serta melayani para anggota Sangha. Para umat pun sejak jam 6 pagi sudah mulai berbaris di depan Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, untuk mengikuti pindapata pagi ini.
Hong Tjhin, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, sangat bersukacita atas kehadiran kembali Keluarga Besar Buddhayana Indonesia yang telah menjadikan Tzu Chi Center sebagai tempat untuk melakukan Sanghadana Khatina Nasional KBI 2024. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 2019, menyusul di tahun 2022, 2023, dan tahun 2024. “Guru dari guru kami (Master Cheng Yen -red) yaitu Master Yin Sun pernah berpesan untuk selalu mengingat Demi Agama Buddha, Demi Semua Makluk,” kata Hong Tjhin. “Master Cheng Yen pada saat kami mau diwisudi menjadi komite, berpesan agar kami selalu untuk ingat kalimat ini, jadikan hati kita sebagai hati Buddha, dan jadikan cita-cita guru sebagai cita-cita kami sendiri. Oleh karena itu kita lihat kiprah Tzu Chi Indonesia untuk semua makluk hidup, membantu kemanusiaan membantu yang menderita tapi kita juga bersumbangsih demi ajaran Buddha,” lanjutnya.
“Yang melakukan pindapata boleh siapa saja, tidak terbatas pada kalangan umat Buddha saja, karena ini sifatnya berderma artinya kepada siapapun boleh, tidak terbatas, yang penting ia punya keyakinan bahwa berdana itu memberikan pahala yang baik, asal mereka memang menyakini itu,” ungkap Bhante Thanavaro Mahathera, “setiap hari di Medan saya juga melakukan pindapata sebagai rutinitas sehari-hari. Hari ini sangat luar biasa sekali melihat antusias para umat di Jakarta untuk mengikuti acara ini. Saya melihat kesadaran umat di Jakarta sangat luar biasa sekali untuk berbuat kebajikan.”
Bhante Thanavaro Mahathera juga menjelaskan bahwa dalam berdana itu ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipahami agar dana yang diberikan itu memberikan pahala yang besar, salah satunya memberikan dana dengan penuh keyakinan, memberikan dana dengan hormat, berdana dengan tepat waktu, memiliki ketulusan dan jangan sampai merugikan diri sendiri dan penerima. Kesempurnaan materi yang kita berikan apakah dari mata pencaharian yang benar? itu juga memberikan pengaruh dalam mengakibatkan menjadi pahala yang besar atau kecil, jadi bukan hanya sekedar hubungannya dengan jumlah atau nominal barang yang diberikan, tetapi juga hubungannya dengan hal-hal tersebut, yang menjadikan dana tersebut maksimal atau tidak.
Dan ternyata para peserta pindapata ini bukan hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya, namun juga dari luar kota. Salah satunya adalah Feronika Harsono (65) asal Lampung. Ini merupakan pertama kalinya Feronika dan mamanya (92) mengikuti kegiatan pindapata di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Mereka mengetahui kegiatan hari ini dari sepupunya, yang mana hari ini sepupunya juga membawa mamanya. Mereka berlima sudah stand by dari jam 6 pagi. “Acara hari ini sangat bagus dan meriah. Saya merasa sangat bahagia dan sangat senang sekali karena saya bisa mengajak orang tua dan tante saya untuk melakukan pindapata kepada ratusan biksu,” ungkap Feronika dan mamanya.
Yen Mei, salah satu relawan Kathina Nasional KBI 2024 ini, bercerita kalau ia sudah stand by dari jam 6, dan ini merupakan kedua kalinya ia menjadi panitia Kathina Nasional Keluarga Buddhayana Indonesia. “Saya merasa senang dan happy sekali karena bisa berbagi, disini kita saling kerja sama dalam berbuat kebaikan, dan juga sangat senang bisa berkumpul bersama teman-teman, capek pun tidak terasa,” ungkapnya bahagia.
Fotografer : Mery, James Yip (He Qi Barat 2), Indra Gunawan (He Qi Angke),
Editor : Hadi Pranoto.