Pengantar

Demi Ajaran Buddha, Demi Semua Makhluk Hidup

Tepat sebelum penahbisannya sebagai seorang biksuni, Master Cheng Yen mendapatkan pesan sederhana dari gurunya, Master Yin Shun untuk selalu bekerja demi ajaran Buddha dan untuk semua makhluk hidup. Sejak itu, Master Cheng Yen dengan setia membaktikan hidupnya untuk menjalani panggilan ini. Inilah awal mula bagaimana dunia Tzu Chi yang kita kenal sekarang muncul.

Master Cheng Yen mendirikan Tzu Chi pada 14 Mei 1966, di kota pantai timur Hualien di Taiwan. Dengan keyakinan bahwa Dharma dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Master Cheng Yen berharap untuk memelihara semangat ketulusan, integritas, keyakinan, dan ketabahan, serta nilai-nilai Buddhis dari cinta kasih, kasih sayang, kegembiraan, dan memberi pada orang-orang yang kurang mampu. Di bawah bimbingannya yang penuh welas asih, Tzu Chi sekarang memiliki banyak sukarelawan di seluruh dunia yang secara aktif bersumbangsih untuk melayani mereka yang membutuhkan bantuan, mengubah kekuatan welas asih menjadi tindakan nyata.

Dari Sutra Bunga Teratai, Master Cheng Yen menemukan bahwa ada banyak penderitaan di Dunia Saha (dunia sementara yang kita tinggali). Penderitaan orang-orang dapat berwujud fisik, mental/emosional, atau kombinasi keduanya. Sutra Bunga Teratai juga membahas tentang Buddha yang membimbing tanpa henti untuk memurnikan pikiran makhluk hidup, yang merupakan sumber dari semua kesengsaraan dan penderitaan. Oleh karena itu, Master Cheng Yen percaya bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan penderitaan di dunia adalah dengan membimbing orang-orang dan mengarahkan pikiran mereka menuju kebaikan.

Pada masa-masa awal Tzu Chi, Master Cheng Yen dan murid-muridnya menjalani kehidupan seorang biksuni yang keras, dengan setia mempraktikkan nilai-nilai tradisional dari disiplin diri, berhemat, tekun, dan bekerja keras. Meskipun hidup dalam kesulitan, Master Cheng Yen dan para muridnya bertekad untuk mengumpulkan dana untuk pekerjaan amal mereka. Jadi, setiap biksuni membuat sepasang sepatu bayi ekstra setiap hari, dan Master Cheng Yen mengajak 30 ibu rumah tangga (muridnya) untuk menabung 50 sen NT ke dalam celengan bambu mereka setiap hari, untuk memulai sumbangsih mereka dalam mengurangi penderitaan dan kemiskinan. Saat ini, “Masa Celengan Bambu” telah menyebar ke seluruh dunia yang menjadi awal dari semangat kemanusiaan Tzu Chi.

 

Dimulai dari langkah yang sederhana di pantai timur pedesaan Taiwan, jejak cinta kasih Tzu Chi telah menyebar ke lebih dari 90 negara di seluruh dunia, dan sekarang telah menjadi Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) internasional dengan Status Konsultatif Khusus dengan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC). Yayasan Buddha Tzu Chi memfokuskan kegiatannya pada Empat Misi: Amal, Kesehatan, Pendidikan, dan Budaya Humanis, yang telah diperluas mencakup Donasi Sumsum Tulang, Bantuan Internasional, Pelestarian Lingkungan, dan Relawan Komunitas.

Berbasis relawan dan didanai oleh sumbangsih para relawan, donatur, dan masyarakat umum, Tzu Chi berkomitmen untuk kemajuan umat manusia dalam semangat cinta kasih yang tulus, luas, dan universal. Jaringan relawannya di berbagai negara di dunia bekerja secara langsung membantu orang-orang yang membutuhkan, menyediakan perawatan dan bantuan dengan cinta tanpa pamrih yang melampaui perbedaan ras, suku, bangsa, bahasa, dan agama. Ini telah membawa siklus positif cinta kasih dan kebaikan di seluruh dunia.

Di era perubahan iklim saat ini, dengan meningkatnya frekuensi bencana alam, Master Cheng Yen percaya bahwa penyebab bencana berakar dari dalam hati dan pikiran manusia. Oleh karena itu, beliau berharap bahwa lebih banyak orang di dunia dapat mengungkap dan memanfaatkan mata air yang jernih di dalam hati mereka sendiri. Karena semakin banyak sumber mata air maka akan lebih banyak air yang akan mengalir. Dengan banyaknya air yang mengalir keluar maka dapat menjadi aliran jernih yang membersihkan hati manusia di seluruh dunia.

 

Misi Utama

 

Amal

Amal  adalah  landasan  Tzu Chi.  Misi   ini  terdiri  dari  program utama    pengobatan   ( perawatan)    jangka  panjang,   bantuan tanggap  darurat,  perbaikan  dan   renovasi  rumah,   kunjungan kasih ke  panti  jompo,   panti   asuhan,   dan   pasien   penerima bantuan  Tzu Chi,   serta  bantuan  bencana.  Selain   membantu para penerima bantuan  agar  pulih  dan  bangkit  kehidupannya, para  relawan  Tzu Chi  menemani   mereka   dalam   perjalanan mereka,  memberi  perhatian  dan  dukungan   serta   membantu mereka  untuk  mandiri   secara   finansial   agar   terbebas   dari lingkaran  kemiskinan.  Para  penerima  bantuan juga diajak dan dibimbing  untuk  turut  berpartisipasi membantu orang lain yang membutuhkan, meneruskan  cinta  kasih  ini  agar  semakin luas dan berkembang.

 

Kesehatan

Penyakit  adalah   penderitaan   terbesar   dalam   hidup.   Untuk memutus  siklus  penyakit  dan  kemiskinan, Misi Kesehatan Tzu Chi   memulainya   dengan   mengadakan   pengobatan   secara gratis,  diikuti  dengan  penggalangan  dana  untuk  membangun rumah  sakit  Tzu Chi  pertama  di  Taiwan.  Saat ini ada jaringan medis Tzu Chi yang komprehensif di  seluruh  Taiwan,  termasuk enam rumah sakit, klinik gratis,  dan layanan perawatan medis di rumah,  dan  lainnya.  Selain  itu,  Tzu Chi  International  Medical Association  (TIMA)  telah  hadir  di  berbagai negara, membantu memberikan   pelayanan   kesehatan   di    daerah-daerah   yang kekurangan sumber daya dan tenaga  medisnya. Tim Medis Tzu Chi  melindungi  kehidupan  dan  kesehatan  masyarakat secara bersamaan.

Pendidikan

Pendidikan   adalah   misi   jangka  panjang  untuk  membimbing pikiran  dan  jiwa.  Pendidikan  Tzu Chi  berfokus  agar  generasi muda    memiliki   kemampuan   akademis   yang   unggul   serta memiliki  budi  pekerti  yang  luhur.  Misi  Pendidikan   mencakup berbagai  institusi  pendidikan,  mulai  dari  prasekolah,   sekolah dasar, sekolah menengah hingga universitas. Tzu Chi  berusaha untuk mendidik generasi muda agar memiliki karakter yang baik, pikiran dan tubuh yang sehat melalui pengajaran nilai-nilai moral dan keterampilan hidup, dengan memberikan pendidikan secara menyeluruh.

Budaya Humanis

Semangat Budaya Humanis adalah tentang menghayati nilai perjuangan terbesar dalam hidup seseorang dengan sukacita, dan mencapai pertumbuhan pribadi dan penyempurnaan karakter. Tzu Chi memanfaatkan media cetak, elektronik, dan media sosial untuk menyebarkan berita dan pesan inspirasinya ke seluruh dunia, dengan harapan dapat menjernihkan hati dan pikiran masyarakat. Dengan memberitakan hal yang benar dan positif tentang kebaikan diharapkan dapat menciptakan lingkaran cinta kasih dan kebajikan di masyarakat.

 Bantuan Internasional

Dalam  setiap  pemberian bantuan bencana, Tzu Chi memegang prinsip Langsung, Prioritas, Sesuai Kebutuhan, Menghargai, dan Cepat.    Berdasarkan      prinsip-prinsip       tersebut,      Tzu Chi memberikan   bantuan   berupa   makanan,   beras,   benih padi, pakaian, selimut, perlengkapan medis, obat-obatan, dan lainnya. Untuk   negara-negara   yang   dilanda   bencana,  Tzu Chi  juga mengembangkan   rencana   bantuan   jangka   panjang,  seperti pembangunan  kembali  rumah,   sekolah,   rumah   ibadah   dan lainnya.   Meskipun   jenis    bantuan   yang   diberikan   mungkin berbeda  bergantung  pada  situasinya, namun Tzu Chi melayani semua  yang membutuhkan bantuan dengan spirit kemanusiaan yang sama: Jiwa.  

 Donor Sumsum Tulang

Sumbangan  sel  punca   hematopoietik,   yang   memungkinkan seseorang  untuk  menyelamatkan kehidupan dengan cara yang tidak  berbahaya,  dapat  memberikan   kesempatan  hidup  baru bagi penderita  kanker  darah. Para  relawan  Tzu Chi  di  Taiwan secara  aktif  mempromosikan  pesan  ini   kepada   publik,   dan sebagai  hasil  dari  upaya mereka yang tak kenal lelah, Yayasan Buddha Tzu Chi  mampu  membuat  basis  data  donor  sumsum tulang,  yang  kemudian  menjadi basis data donor sumsum bagi etnis Tionghoa terbesar yang terdaftar di dunia. Pusat Sel Punca Tzu Chi    di    Hualien,    berkomitmen    untuk    pengembangan teknologi     pengujian     Human    Leukocyte    Antigen    (HLA), kedokteran dan penelitian klinis lainnya.


 Pelestarian Lingkungan

Relawan Tzu Chi  di  seluruh dunia secara aktif mempromosikan daur ulang kepada masyarakat, dan memberikan contoh kepada orang  lain   dengan   mengambil   tindakan   untuk  melestarikan sumber  daya   dan   mengurangi   jejak   karbon.   Mereka   juga mendorong  dan  membimbing  penduduk  di  komunitas mereka untuk   melakukan   kebiasaan   dan   praktik  ramah  lingkungan dalam   kehidupan    sehari-hari    mereka     untuk     melindungi lingkungan. Selain itu, Tzu Chi  secara  aktif  menggalakkan pola makan vegetaris  dan  mensosialisasikan  gaya hidup yang lebih sederhana   dan   ramah   lingkungan,   yang   dapat  membantu mengurangi pemanasan global.

 

Relawan Komunitas

Dengan membangun  jaringan  relawan di setiap komunitas, Tzu Chi  berharap  dapat  membentuk  sistem  relawan  dan bantuan yang   tersebar   di   berbagai   komunitas.  Melalui  interaksi  ini  juga  diharapkan  orang-orang dalam  lingkungan tersebut dapat saling      memberi      perhatian,     mempraktikkan     kehidupan bersosialisasi  dan bertetangga  dengan  baik.  Dengan  cara  ini maka  bukan  hanya  mereka  yang tidak memiliki saudara dapat dijaga,  tetapi  para  relawan  juga  dapat  memobilisasi   dengan cepat   dalam   memberikan   bantuan    kepada   mereka    yang membutuhkan di  saat  darurat,  menciptakan  masyarakat  yang dipenuhi dengan kehangatan dan cinta kasih.

 

Video Kilas Balik Tzu Chi 2020

 

 

Dengan kesatuan hati, para relawan Tzu Chi tanpa pamrih terus berupaya menjangkau mereka yang menderita, mengambil setiap kesempatan untuk melayani mereka yang membutuhkan. Meskipun rentang hidup manusia terbatas, cinta kasih tidak mengenal batas. Kami ingin berbagi dengan Anda videonya, Kilas Balik Tzu Chi 2020, dan mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam membantu mereka yang menderita.